Jurnal Media Penyiaran http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp <p>Jurnal Media Penyiaran (JMP) pertama kali publikasi tahun 2021 dengan nomor ISSN (Elektonik): 2797-8095 yang diterbitkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).</p> <p>Jurnal Media Penyiaran (JMP) adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Penyiaran Fakultas Komunikasi Dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika. Jurnal Media Penyiaran (JMP) terbit berkala pada bulan Juni dan bulan Desember.</p> <p>Redaksi Jurnal Media Penyiaran menerima artikel ilmiah dan hasil peneliitian pada bidang media penyiaran seperti televisi, radio, dan new media (website, blog, dan media sosial).</p> <p>Jurnal Media Penyiaran (JMP) telah terkreditasi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nomor 177/E/KPT/2024 dengan Peringkat Sinta 5 mulai Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021 sampai Volume 6 Nomor 1 Tahun 2026.</p> <p>Copyright, plagiarsme, isu, dan konten dalam artikel atau hasil penelitian menjadi tanggung jawab penuh penulis, tim redaksi JMP tidak bertanggung jawab atas hal tersebut.</p> en-US [email protected] (JMP) [email protected] (Intan Leliana) Fri, 17 Jan 2025 14:12:19 +0700 OJS 3.2.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengaruh Konten Instagram @Evtessia Terhadap Sikap Pengembangan Diri http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/7269 <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Rasa percaya diri memainkan peran penting dalam mendorong atau mengurangi risiko gangguan mental pada remaja. Pengembangan diri adalah proses aktif untuk meningkatkan karakter, sifat, perilaku, dan kebiasaan seseorang. Akun Instagram @Evtessia adalah salah satu akun yang berisi motivasi serta pemahaman mengenai isu-isu yang dialami mengenai pengembangan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah konten yang diposting di akun Instagram @Evtessia memiliki pengaruh terhadap sikap pengembangan diri para pengikutnya. Teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah teori Stimulus-Organisme-Respons (SOR). Teori SOR fokus pada bagaimana stimulus dari lingkungan, seperti konten media sosial, mempengaruhi organisme (pengguna), yang kemudian menghasilkan respons dalam bentuk perubahan sikap atau perilaku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, dimana sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner disebarkan kepada 100 responden pengikut akun Instagram @Evtessia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun @Evtessia memiliki pengaruh 50,2% terhadap sikap pengembangan diri, sisanya sebesar 49,8%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.</span></span></p> Rayka Syachlia Marzuki, Rindana Intan Emeilia Emeilia Copyright (c) 2025 Rayka Syachlia Marzuki, Rindana Intan Emeilia Emeilia https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/7269 Fri, 17 Jan 2025 00:00:00 +0700 Representasi Pesan Moral Pada Film Rumah Masa Depan http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/7483 <p style="font-weight: 400;">Film merupakan audio visual dan juga media komunikasi yang cukup terkenal dijaman sekarang, serta film telah menjadi salah satu media komunikasi yang cukup berpengaruh dalam masyarakat. Film dapat mempengaruhi pandangan dan sikap penonton terhadap berbagai isu moral. Pesan moral yang terdapat dalam film tidak hanya mencerminkan pandangan pembuat film tetapi dapat mempengaruhi dan membentuk nilai masyarakat. Film yang kaya akan pesan moral dapat digunakan sebagai media pendidikan, pembentuk karakter, dan refleksi sosial. Karena film dapat membangkitkan emosi ataupun mempengaruhi tindakan penonton dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu film yang mengandung pesan moral yaitu Film Rumah Masa Depan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan cara pesan moral direpresentasikan pada film Rumah Masa Depan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske melalui level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dari hasil penelitian menunjukkan representasi pesan moral dalam film Rumah Masa Depan yang dilihat dari tiga level yang dikemukakan John Fiske. Pada level realitas, pesan moral dapat dilihat dari aspek penampilan, perilaku, cara berbicara, ekspresi, dan riasan. Pada level representasi, yang menggambarkan pesan moral tercermin melalui aspek kamera, pencahayaan, dialog, dan <em>backsound</em>. Level ideologi dapat disimpulkan, penggambaran pesan moral yang ada pada film Rumah Masa Depan adalah ideologi individual yang positif.</p> Khairunnisa Mariza; Irwanto, laurensia Retno Hariatiningsih Copyright (c) 2025 Khairunnisa Mariza; Irwanto, laurensia Retno Hariatiningsih https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/7483 Fri, 17 Jan 2025 00:00:00 +0700 Analisis Poster Film Inside Out 2 dalam Teori Semiotika Roland Barthes http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/7589 <p>Penelitian ini menganalisis poster film <em>Inside Out 2</em> menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk memahami bagaimana elemen visual dalam poster tersebut mengkomunikasikan makna tentang emosi dan pengalaman manusia. Poster ini menampilkan karakter-karakter emosi seperti Joy dan Sadness, yang direpresentasikan melalui warna dan ekspresi wajah untuk menciptakan makna denotatif dan konotatif. Dengan warna kuning pada Joy dan biru pada Sadness, poster ini menggambarkan kebahagiaan dan kesedihan sebagai emosi yang saling melengkapi dalam keseimbangan emosional. Analisis konotatif menunjukkan bahwa kedekatan fisik antar karakter dan desain visual mereka membentuk mitos tentang pentingnya menerima seluruh spektrum emosi, baik positif maupun negatif, dalam mencapai kesejahteraan mental. Mitos ini mencerminkan nilai budaya modern tentang pentingnya kesehatan mental dan penerimaan diri. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa poster <em>Inside Out 2</em> bukan hanya alat promosi, tetapi juga menyampaikan pesan yang relevan terkait dengan identitas, hubungan emosional, dan kesehatan mental. Melalui pendekatan semiotika Barthes, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana media visual dapat membangun mitos yang berdampak pada pemahaman masyarakat mengenai emosi.</p> Dito Anjasmoro Ningtyas Dito, Oki Priskila kila, Haikal Haikal Copyright (c) 2025 Dito Anjasmoro Ningtyas Dito, Oki Priskila kila, Haikal Haikal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/7589 Fri, 17 Jan 2025 00:00:00 +0700 Daya Tarik Brand Image dan Brand Aura Kompas.com Terhadap Tingkat Persepsi Pengguna Instagram http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/8024 <p><strong>ABSTRA</strong><strong>KSI</strong></p> <p>Persaingan yang pesat di era media digital menghadirkan banyak tantangan bagi perusahaan media. Meskipun media digital bukanlah industri yang paling menguntungkan, namun ini adalah salah satu industri yang paling menjanjikan. Pesatnya penyebaran informasi dan konten persuasif menjadi dasar daya tarik media dalam komunikasi massa. Tetapi, ada juga risiko penyebaran informasi yang salah dan konten yang tidak akurat serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap media. Namun, dalam lingkungan komunikasi digital yang kompetitif, mempertahankan dan meningkatkan jumlah pengguna menjadi tantangan yang semakin besar bagi perusahaan Kompas.com. Di sini, penting untuk memahami bagaimana elemen suatu merek, seperti citra dan auranya, memengaruhi persepsi pengguna Instagram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya tarik dari <em>Brand Image </em>dan <em>Brand Aura </em>Kompas.com terhadap tingkat persepsi pengguna Instagram. Metode yang digunakan adalah Kuantitatif dengan pendekatan paradigma <em>post-positivisme </em>sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu <em>Non Probability Sampling </em>jenis <em>Purposive Sampling. </em>Hasil penelitian menunjukkan Variabel brand image (X1) secara individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel persepsi pengguna (Y). Variabel brand aura (X2) memiliki dampak signifikan secara individual terhadap variabel persepsi pengguna (Y). Variabel brand image (X1) dan brand aura (X2) secara bersama-sama (simultan) memiliki korelasi yang signifikan terhadap variabel persepsi pengguna (Y).</p> <p>Kata Kunci: <em>Brand Image, Brand Aura, </em>Persepsi<strong>.</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The rapid competition in the digital media era presents many challenges for media companies. While digital media is not the most profitable industry, it is one of the most promising. The rapid spread of information and persuasive content form the basis of media's appeal in mass communication. However, there is also a risk of spreading misinformation and inaccurate content and lowering people's trust in the media. However, in a competitive digital communication environment, maintaining and increasing the number of users is becoming an increasing challenge for the Kompas.com company. Here, it is important to understand how elements of a brand, such as its image and aura, affect the perception of Instagram users The purpose of this study was to determine the attractiveness of Brand Image and Brand Aura Kompas.com to the level of perception of Instagram users. The method used is Quantitative with a post-positivism paradigm approach, the sample used in the study is Non Probability Sampling type Purposive Sampling. The results showed that the brand image variable (X1) individually had a significant effect on the user perception variable (Y). The brand aura variable (X2) has a significant impact individually on the user perception variable (Y). Brand image (X1) and brand aura (X2) variables together (simultaneously) have a significant correlation to the user perception variable (Y).</em></p> <p><em>Keywords: Brand Image, Brand Aura, Perception</em></p> Teguh Tri Susanto Teguh, rio septian Copyright (c) 2025 Teguh Tri Susanto Teguh, rio septian https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/8024 Fri, 17 Jan 2025 00:00:00 +0700 Analisis Foto Instagram Publik Figur Politik Indonesia Melalui Pendekatan Structuralism Pierre Bourdieu http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/8076 <p>Media sosial adalah wadah untuk berkomunikasi dan berbagi aktivitas sehari-hari atau penting melalui tulisan atau foto. Instagram adalah salah satu platform jejaring sosial yang paling umum digunakan. Public figur tampaknya menjadi simbol bagi mereka. Apa yang mereka lakukan dapat dilihat di Instagram. Di Instagram, mereka memiliki banyak penggemar (mengikuti). Citra yang mereka bangun menggunakan Instagram didasarkan pada konsep diri yang mereka kembangkan melalui personal branding. Artikel ini mengulas dua akun Instagram public figure politik, yaitu Ganjar Pranowo (ganjar_pranowo), Ridwan Kamil (ridwankamil), berdasarkan karakter akun masing-masing dan bagaimana mereka menggambarkan diri mereka sebagai public figure politik melalui Instagram melalui berbagai aktivitas dan pola yang ditunjukkan melalui unggahan fotografi atau tulisan. Pembahasan ini menggunakan teori struktural konstruktif atau teori praktik sosial berdasarkan habitus, ranah, modal, dan kekerasan simbolik yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa ketika public figure politik muncul di media sosial, mereka membayangkan diri mereka sebagai public figur politik dan berusaha menampilkan diri mereka sebaik mungkin dengan menggunakan modal ekonomi, budaya, sosial, dan simbolik untuk tampil mendominasi. Selanjutnya, dampak pada akun public figure politik dapat digambarkan sebagai pelabelan masyarakat atas dominasi simbolik.</p> Ganjar Wibowo, Manik Sunuantari , Iin Soraya, Imsar Gunawan Copyright (c) 2025 Ganjar Wibowo, Manik Sunuantari , Iin Soraya, Imsar Gunawan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://4258.wcapt.asia/index.php/jmp/article/view/8076 Fri, 17 Jan 2025 00:00:00 +0700