Jurnal Public Relations (J-PR)

Marketing Public Relations Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen Upnormal Coffee Roasters Rawamangun Jakarta

Muhamad Khadafi Firman — Mon, 23 Sep 2024 00:00:00 +0700

Perkembangan bisnis melalui sistem franchise di Indonesia mulai berkembang pesat. Sebagai sarana pemasaran dan distribusi, franchise atau waralaba adalah alternatif lain dari saluran tradisional milik perusahaan. Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu industri yang saat ini sedang berkembang pesat dan mempunyai potensi pertumbuhan yang cukup signifikan. Warunk Upnormal merupakan bidang usaha yang bergerak di bidang kuliner yang saat ini membuka outlet yang mengusung konsep coffee roasters yang dinamakan Upnormal Coffee Roasters salah satunya terletak di Rawamangun Jakarta Timur. Dalam upaya meningkatkan jumlah konsumennya dan menarik perhatian masyarakat luas, Upnormal Coffee Roasters Rawamangun perlu melakukan strategi berupa program yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk datang berkunjung. Salah satu strategi marketing tersebut yaitu Marketing Public Relations. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja strategi Marketing Public Relations Upnormal Coffee Roasters Rawamangun dalam meningkatkan jumlah konsumennya. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivis dan menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai dan manajemen dari Upnormal Coffee Roasters Rawamangun. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Konsep yang digunakan adalah konsep Marketing Public Relations. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Marketing Public Relations yang dilakukan Upnormal Coffee Roasters untuk meningkatkan jumlah konsumen yaitu dengan membuat program menarik, seperti Live Music, ExploRasa, Lucky Wheel dan Teman Belajar, Dengan adanya program-program tersebut merupakan strategi untuk menarik konsumen untuk dapat terus datang ke kafe Upnormal Coffee Roasters Rawamangun membuat jumlah konsumen terus bertambah.

Digital Public Relations PT Mulia Industrindo Tbk Dalam Mengelola Akun Instagram @muliaceramics

Fri, 04 Oct 2024 00:00:00 +0700

Abstract

This research aims to analyze the Digital Public Relations (PR) strategy implemented by PT Mulia Industrindo in managing Instagram social media. With the increasing development of technology and social media, companies need to have an effective PR strategy to build and maintain a positive image and interact with audiences directly. This research uses a qualitative method with a case study approach. Data was collected through in-depth interviews with PT Mulia Industrindo's PR team, Instagram content analysis, and documentation. The research results show that PT Mulia Industrindo implements various strategies, such as structured content planning, consistent use of visuals, active interaction with followers, collaboration with influencers, and the use of social media analytics to measure performance. These strategies have proven effective in increasing user engagement, strengthening brand awareness, and supporting a company's marketing goals. This research provides practical insights for other companies looking to optimize their social media management through a strategic Digital PR approach.

Pergeseran Makna Tradisi Baritan Pada Masyarakat Di Kecamatan Bangodua Indramayu

Mon, 11 Nov 2024 00:00:00 +0700

Tradisi Baritan merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Tradisi ini memiliki tujuan utama sebagai upaya untuk menolak sial atau menolak datangnya wabah yang diyakini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teori Konstruksi Realitas Sosial yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini menjelaskan bahwa realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu-individu melalui interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian berkembang menjadi sebuah realitas yang diakui oleh masyarakat. Penelitian ini berada dalam kerangka Paradigma Post Positivisme yang menekankan pada adanya realitas objektif, tetapi tetap mempertimbangkan interpretasi subjektif. Metode yang digunakan adalah Etnografi Interpretatif, yang bertujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam tradisi ini melalui sudut pandang masyarakat setempat. Untuk mendapatkan data yang akurat dan mendalam, peneliti melakukan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara dengan para informan, serta dokumentasi. Dari hasil wawancara, terungkap bahwa setiap informan memberikan jawaban yang beragam, mencerminkan sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang mereka masing-masing. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini membuktikan adanya pergeseran makna dalam pelaksanaan Tradisi Baritan di Desa Bangodua. Pergeseran ini terlihat dalam perubahan cara pelaksanaan dan simbol-simbol yang digunakan dalam tradisi Baritan dibandingkan dengan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Pergeseran ini tidak hanya mencerminkan perubahan zaman, tetapi juga menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya yang terjadi di lingkungan mereka.